Aku sakit…nggak disangka ternyata cinta bisa seperti ini. (berlebihan ya?)
Aku baru belajar.,belajar mencintai orang yang awalnya bilang kalau dia mencintaiku... Memang awalnya sedikit sulit, aku berusaha menjadi seseorang yang ia butuhkan..
Aku belajar, karna buatku ini memang awal.
Aku belajar memberinya semangat ketika dia sedang ada masalah
Aku belajar tersenyum meski hanya lewat pesan singkat ketika kupikir dia memang membutuhkan senyuman dariku.
Aku belajar bersikap manja agar dia memperhatikanku sebagai gadisnya yang butuh dia
Sejauh itu semuanya baik-baik saja., karna dia pun menuntunku belajar.
Kami memang jarang ketemu, tapi kupikir itu bukan masalah yang pelik. Kami masih bisa saling mengirim pesan ataupun telpon. Kami ketemu sebisa mungkin sabtu dan minggu. Kadang aku akan marah dan diam saja kalau dia nggak bisa menyempatkan waktunya yang terbatas untuk ketemu aku. Aku akan bilang ” nggak apa2” dengan nada sedikit kesal.. Aku memang masih bersikap kasar dan kekanak-kanakkan.
Sering aku akhirnya minta maaf untuk itu dan dia pun bilang ” Aku nggak marah, aku terima sayangku apa adanya..”
Sampai disitu aku pikir semuanya baik-baik saja.,karena aku masih belajar...
Dia menjanjikan hal yang begitu banyak, sampai suatu saat aku bilang ” Jangan kasih aku banyak janji, karna aku nggak bisa menjanjikan apa2. Aku cuma mau jalani apa yang ada sekarang.”
Tapi dia terus berjanji dan aku hanya tersenyum... aku harap janjinya ia catat di dalam hati dan bila waktunya tiba dia akan menepati janjinya satu per satu...
Disitu aku belajar untuk mempercayai dia.
Kami berbeda. Aku suka bersenang-senang bersama teman-teman dengan cara santai. Sedangkan dia lebih suka sesuatu yang menantang. Dia suka tracking, naik gunung, touring... Nggak jarang dia menyempatkan waktu untukku bersenang-senang dengan teman-temanku. Menemaniku di acara-acara organisasiku. Waktu itu, buat dia jarak bukanlah masalah, dia mau menempuh jarak yang lumayan jauh hanya untuk aku... Di sisi lain aku juga berusaha menyukai hobinya. Aku mencoba tracking meskipun bukan bersama dia. Aku menemaninya ke basecamp pendaki gunung, memperhatikan dia yang begitu serius melihat rekaman video pendakian merapi.
Saat itu aku belajar untuk mengenal apa yang dia sukai dan mencoba menghargai perbedaan kami.
Cukup sulit buatku untuk bilang ” aku sayang kamu ”ataupun ” i love u” secara langsung tanpa media apapun... Ketika dia bilang kalimat2 manis itu lewat telpon ataupun secara langsung aku cuma tersenyum dan berdehem. Kupikir dia tahu kalau masih kaku untukku bilang itu. Buatku kalimat itu cukup dikatakan di saat yang benar2 tepat, nggak perlu mengatakannya pun seharusnya dia tahu kalau aku sayang dia..
Disini aku belajar untuk nggak malu menunjukkan perasaanku.
Dia pernah bilang,
” Aku nggak mau cuma satu tahun, kalau bisa aku pengen selamanya.”, saat itu aku tersenyum.
” Aku udah nemuin yang bener2 tepat buat aku.. Sayang jangan tinggalin aku ya, aku sayang banget sama ...”, membacanya aku serasa melayang.
” Sayang jangan bahas umur, perbedaan kan yang buat kita jadi utuh. Aku janji akan terima sayangku apa adanya..” aku melayang semakin tinggi.
Ketika aku mulai nggak yakin dia bilang ” ...tujuanku kan mertahanin hubungan, kalau ada yang ngganjel ya cepet2 dislesein..” aku tersenyum lagi.
” Jadi pacarku yang setia y, aku pengen kamu jadi istriku.” semakin tinggi lagi rasanya aku melambung.
Aku melayang dan saat itu rasanya aku bisa berputar-putar bersama udara yang ada di sekelilingku.
Dia memberiku terlalu banyak, dan aku pikir aku juga harus memberikan yang sama.
Aku semakin belajar untuk menyayangi dia dan berusaha jadi yang terbaik buat dia.
Aku belajar dan belajar... Kupikir Tuhan sudah sangat baik karna telah mengirimkan dia untukku dan harusnya nggak aku sia-sia kan itu.
Aku masih melayang sampai suatu saat dia bilang ” Aku mau lanjut tapi aku takut ini akan terulang lagi dan nantinya akan semakin sakit.”
Saat itu juga rasanya aku terjatuh, dia membuatku melayang dan seketika juga menghempaskan aku ke tanah. Rasanya sakit bukan main...
Apa yang akan terulang lagi dan malah akan bikin tambah sakit? Apa proses belajarku yang belum sempurna? Apa karna aku masih bersikap kasar dan kekanak-kanakkan? Aku nggak dapat jawaban yang memuaskan...
Meskipun begitu aku sudah separuh belajar, belajar untuk benar-benar menyayangi dia. Kalau dia guru, dia bukan guru yang baik karna menghentikan proses belajarku... Kalau saja dia tahu kalau akupun nggak tahu kapan rasa sakitnya akan hilang, rasa sakit ketika menyadari kalau orang yang awalnya kamu anggap benar-benar menyayangi kamu ternyata nggak sesayang itu sama kamu.. Kalau saja dia tahu kalau aku sudah mulai memberikan semua yang bisa aku berikan.. Mungkin kalau aku belum benar-benar sayang sama dia rasanya nggak akan sesakit ini.
Parahnya, semua kata2 manisnya masih tersimpan di pikiranku...
Berkali-kali aku bilang pada diriku, ” Itu cuma kalimat yang bisa saja dia katakan pada siapapun. Salah siapa percaya gitu aja? Sekarang lebih baik maju dan lupakan dia.”
Sekarang aku harus menghapus pelajaranku yang kemarin. Aku mulai belajar dari awal, belajar untuk melupakan dia, belajar untuk nggak benar-benar menganggap kata-katanya waktu itu benar-benar serius, belajar untuk nggak menangis dan mengemis, belajar untuk bisa tertawa meskipun tanpa dia, belajar menikmati hariku lebih dari kemarin, belajar nggak membenci ataupun menyayangi dia walau itu sulit...
Untuk yang satu ini aku harus belajar sendiri...
Mudah untuk jatuh cinta, mudah pula untuk memulai suatu hubungan., tapi perlu diingat kalau sangat sulit untuk mempertahankan hubungan. Hubungan yang kelihatannya tenang nggak menjamin keberlangsungannya. Sama halnya dengan janji, mudah untuk mengumbar janji apalagi untuk menyenangkan hati seseorang, tapi sungguh sulit untuk menjadikan janji itu nyata..
Jadi, berjanjilah sewajarnya saja dan buatlah janji sesuai dengan kapasitasmu... : )
Full Inspiration,
Florentina
tapi percayalah kalo saat dia mengirim sms untukmu dan membuatmu melayang krn kesungguhan tpi, ita semua sama-sama manusia hanya bs melakukan sesuai kapasitas kita, percaya kalo semua itu memang rencana yang palig baik dari TUHAN < sok2an ngomong gtu padalo ya gek galau >
BalasHapushahaha...iya yu....
Hapuskamu juga ngrasain gin t?
coba yang dimaksud jg bc..hhe